"Hai, Raya" begitu pesan sapa darinya seraya menyebutkan namanya dan dari mana dia mengetahui nomor ku. Dia adalah Kala, laki-laki berzodiak Pisces yang kini muncul dilayar handphone ku dengan sapaan singkat, padat, tepat dan tidak bertele-tele. "Salam kenal", lanjutnya. Sebenarnya saat itu aku tidak terlalu kaget, karena Kala dan aku memang sengaja dikenalkan oleh salah satu temanku, Dara. "Salam kenal juga, hehe" iya, pakai 'hehe' aku pikir biar terkesan ramah dan tidak sombong. Dara mengenalkanku pada Kala saat itu, karena aku terlalu sibuk dan baru saja putus dari pacarku yang sudah 7 tahun tapi tidak dinikahi saja. Aku sudah sangat cukup umur untuk menikah, dan beberapa pandangan memandang aku terlalu tua karena belum menikah.
Hah! siapa juga yang peduli? aku kan berasa masih muda dan juga aku mandiri. Lagi, bukan aku yang tidak mau menikah, tapi bagaimana mau menikah? bayangkan! 7 tahun aku menunggu untuk dilamar, laki-laki sialan itu malah memilih wanita lain. Alasan saja, belum dapat pekerjaan untuk masa tua! Ada yang cantik sedikit, meleng itu mata. Ingin rasanya kucolok mata itu dengan tusukan sate yang sedang aku pegang di tangan kananku setelah melahap potongan daging kambing, seraya membuka media sosial laki-laki kurang ajar yang update dengan wanita baru itu.
Sebenarnya setelah putus dari laki-laki itu aku dekat dengan beberapa orang lainnya, diantaranya adalah Kala dan Nara. Aku mengenal mereka di jarak yang tidak terlalu jauh, aku mengenal Nara lebih dahulu. Bertemu di salah satu dating apps. Iya! dating apps! Sejujurnya aku menggunakan dating apps, iseng saja, menghibur hati penuh lara karena laki-laki brengsek itu.
Nara yang berzodiak virgo ini baik, perhatian dan pendengar yang baik, maklum dia memang lulusan psikologi, jadi yah wajar kalau dia memang bisa membuat ku nyaman dengan perlakuannya. Berkebalikan dengan Nara, Kala justru seorang yang cuek, bahkan membuat aku bingung sebenarnya ini orang niat ga sih buat berkenalan.
Komentar
Posting Komentar